Mencuci Pakaian dari Zaman ke Zaman

Foto: pkmart.pk
Mencuci pakaian merupakan salah satu budaya tertua dalam sejarah peradaban manusia. Sejak nenek moyang manusia mengenal sandang untuk menutupi tubuh dan auratnya, sejak itu juga mereka biasa membersihkan pakaian untuk menghilangkan kotoran dan  bau yang menempel. Sebelum manusia mengenal teknologi mesin pencuci dan pengering dewasa ini, orang-orang terdahulu menggunakan berbagai teknik dan perlengkapan dalam membersihkan pakaian mereka. 
Hampir semua bangsa di dunia mula-mula melakukan aktivitas mencuci di sungai, yang umumnya dilakukan oleh kaum perempuan. Mereka memanfaatkan arus air untuk membersihkan noda-noda dan bau tak sedap pada pakaian mereka. Agar noda dan bau tersapu air lebih optimal, mereka mamanfaatkan bebatuan untuk menggilas kain-kain yang dicuci. Lalu, mereka menjemur pakaian-pakaian itu pada dahan dan ranting yang terkena sinar matahari.

Foto: invention.yukozimo.com
Proses mencuci di sungai telah berlangsung ribuan tahun, bahkan masih bisa dijumpai di negara-negara berkembang hingga hari ini, termasuk di Indonesia. Sementara di Eropa, selain memanfaatkan bantuan alam, sabun cuci mulai digunakan pada abad ke-16. Lemak, abu dan air seni merupakan beberapa bahan utama yang digunakan dalam pembuatan sabun ketika itu.

Bagi masyarakat yang jauh dari sungai, proses mencuci dilakukan dengan merendam pakaian dalam bejana yang dipanaskan di atas tungku. Setelah diangkat dari bejana, kain-kain yang dicuci dipilin dan dipukul-pukul dengan tongkat kayu untuk membersihkan kotoran, kemudian dibilas dengan air bersih.

Selain mencuci di sungai, sekitar abad ke-18 dan ke-19, di Eropa juga bermuculan rumah-rumah cuci bersama atau wash-house di sekitar pemukiman warga. Pada prinsipnya, fasilitas yang dibangun pemerintah tersebut memiliki dua kolam, yakni kolam tempat mencuci dan kolam untuk membilas bersih pakaian. Air yang mengaliri kolam biasanya berasal dari sungai atau mata air. Di tempat ini, para ibu tidak perlu lagi khawatir akan derasnya air sungai, serta terhindar dari sengatan sinar matahari karena terpayungi atap.

Bersamaan dengan munculnya budaya mencuci bersama, hadir sejumlah teknologi awal alat pencuci yang utamanya dimiliki oleh keluarga-keluarga mampu. Sejumlah model pertama mesin cuci diperkenalkan sejumlah penemu, di antaranya Jacob Christian Schaffer (Jerman) tahun 1752 dan Henry Sidgier (Inggris) pada 1782. 

Mesin-mesin tersebut terbuat dari tabung kayu dengan rangka besi, di mana tuas digerakan oleh tangan untuk menguras rendaman cucian di dalam tabung. Namun demikian, untuk noda-noda yang membandel, mesin-mesin tersebut dinilai tidak lebih ampuh dibandingkan dengan mencuci dengan tangan.

Awal abad ke-19 dan abad ke-20, tercatat sejumlah nama peneliti yang mendaftarkan paten produk mereka. Sempat berkembang catatan sejarah yang menyebutkan Alva J Fisher asal Amerika Serikat (AS) sebagai penemu pertama mesin cuci listrik, yakni tahun 1908. 

Namun kemudian, informasi tersebut banyak dibantah dan sejumlah nama lain dianggap sebagai penemu yang lebih awal. Di antaranya adalah James King  pada 1851 dan Hamilton Smith  pada 1858. Hingga hari ini, wacana penemu mesin cuci masih simpang siur dan menuai perdebatan. Karya Fisher dan sejumlah penemu mesin cuci lainnnya pada waktu itu apda dasarnya berupa tabung kayu dengan gerigi di dalam yang digerakan oleh motor listrik. Pada 1928, 913.000 unit mesin cuci tercatat terjual di AS. Pada 1932, jasa gerai cuci (laundromat) dengan sistem koin dibuka di Fort Worth, Teksas.

Baru selepas Perang Dunia II, pada akhir 1940-an dan awal 1950-an, sejumlah pabrikan AS meluncurkan dan bersaing memasarkan mesin-mesin otomatis dengan model buka-tutup di bagian atas. Pada 1947, perusahaan Bendix Dulux mengenalkan model buka-tutup di bagian depan. Sejak saat itu, mesin cucui, mesin pengering, dan berbagai inovasi di bidang laundry terus berkembang hingga produk-produk mutakhir yang kita kenal hari ini. 


Foto: Helmy Chandra

Laundry Koin, Menyongsong Budaya Mandiri

Lebih dari setengah abad berkembang di negara-negara Barat, teknologi laundry koin kini sampai juga di Indonesia. Mulai awal 2014, seorang pengusaha laundry di Jakarta memrakarsai berdirinya sejumlah gerai laundry koin yang dioperasikan secara swalayan. Digadang-gadang memiliki banyak kelebihan, laundry koin diprediksi segera membudaya di tengah masyarakat Indonesia.

Dari sang pengusaha, Helmy Chandra, saya mendapat banyak cerita tentang laundry koin dan perkembangan bisnis di bidang tersebut. Helmy bercerita, salah satu motivasinya memelopori bisnis tersebut karena konsep laundry koin terbukti berkembang tak hanya di negeri-negeri Barat, tetapi juga di negara-negar tetangga, seperti Malaysia, Thailand, bahkan Filipina.

“Malaysia sudah lebih dahulu memulai sejak tiga tahun lalu. Di sana fasilitas seperti ini sudah sangat banyak dan membudaya,” Ujar Helmy, dijumpai di salah satu gerai miliknya di kawasan Depok, Jawa Barat.

Menurut Helmy, dibandingkan laundry sistem kiloan yang kini menjadi pilihan utama masyarakat, laundry koin memiliki sejumlah kelebihan. Menurut dia, beberapa kelebihan tersebu di antaranya adalah praktis, murah, higienis dan bersifat privat.

Dijelaskan Helmy, layanan laundry koin praktis karena tidak memerlukan waktu lama. Kata dia, hanya butuh waktu 1 hingga 1,5 jam untuk satu kali mencuci dan mengeringkan pakaian. Satu kali mencuci tersebut, lanjut dia, cukup dengan memasukan tiga hingga empat koin, tergantung jenis bahan pakaian yang dicuci. “Satu koin harganya Rp 10 ribu, maksimal satu kali mencuci enam kilogram. Jadi bisa dihitung, per kilogramnya jauh lebih murah dibandingkan dengan laundry kiloan,” ujar Helmy antusias.

Helmy menjelaskan, setelah dikeluarkan dari mesin pengering, pakaian tidak musti disetrika. Menurut dia, bahan-bahan pakaian sehari-hari, seperti kaos atau kemeja-kemeja tipis sebenarnya tidak perlu disetrika, dengan catatan pakaian-pakaian tersebut langsung dilipat. 

Kata Helmy, yang biasanya membuat pakaian kusut adalah proses penjemuran di bawah sinar matahari yang menjadikan pakaian kaku dan tidak rapi. Namun, ia menambahkan, jika konsumen laundry kiloan belum merasa puas dan ingin menyetrika pakaiannya, fasilitas setrika bisa didapat dengan sedikit biaya tambahan. Proses menyetrika pun bisa dilakukan di gerai laundry kiloan. 

Lalu menurut Helmy, laundry koin higienis karena konsumen mendapatkan mesin sendiri. Sehingga, kata dia, pakaian mereka tidak bercampur dengan milik konsumen lain. Helmy menjelaskan, di laundry- laundry biasa, pakaian beberapa orang pelanggan umumnya dicampurkan, sehingga sering terjadi pakaian konsumen tertukar.

“Di tempat laundry biasa, konsumen perempuan, misalnya, sering malu kalau mau mencuci pakaian dalam, apa lagi penjaganya mas-mas. Nah, di sini mereka bisa nyaman karena mencuci sendiri dan privasinya terjaga,” tutur Helmy.

Gerai Helmy tempat kami bertemu berada di sebuah apartemen, di sekitar kampus Universitas Indonesia (UI) di Depok. Di tempat yang dia beri nama Laundry Cafe tersebut, terdapat sejumlah mesin cuci dan mesin pengering, yang beberapa di antaranya berukuran besar. Kata Helmy, mesin yang lebih besar untuk mencucui bed cover.

Di satu sisi, terdapat meja memanjang yang menempel pada dinding dilengkapi beberapa kursi. Di sudut, ada stan operator yang juga memajang makanan dan minuman instan. Dalam konsep Helmy, seperti yang dia kembangkan, fasilitas laundry swalayan bisa dibuat nyaman, agar selama mencuci, konsumen bisa mengerjakan banyak hal, dari mulai mengakses internet dengan fasilitas wi-fi gratis, atau makan minum sambil bersosialisasi.

Di gerai Laundry Cafe itu Helmy mempekerjakan dua orang staf. Seperti kami lihat, ketika itu mereka tampak sibuk merapikan pakaian-pakaian. Lalu Hemy bercerita, salah satu tantangan yang dia hadapi saat ini adalah merubah paradigma masyarakat yang biasa dilayani. Kadang, menurut dia, ada saja konsumen yang menitipkan pakaiannya, lalu mengambilnya kemudian waktu. Rupanya para pekerja yang saya lihat saat itu sedang menjalankan tugasnya, membantu para konsumen yang ‘nitip’.

“Tapi itu tidak masalah, ini fase transisi. Tidak semua begitu. Banyak juga yang suka nongkrong di sini, terutama mahasiswa. Semua kami lakukan bertahap, mobil juga tidak tiba-tiba matik, tapi manual terlebih dahulu, ” kata dia dengan nada guyon.

Beberapa gerai Laundry Cafe yang dibuat Helmy diakuinya hanya sebagai contoh. Karena menurut pria 40 tahunan itu, bisnis perusahaannya bergerak di bidang penyediaan mesin dan berbagai perlengkapan bisnis laundry, juga memberikan pelatihan-pelatihan bisnis laundry.

Setelah diluncurkan pada akhir Novemeber 2013, mesin-mesin laundry koin yang dia impor dari Amerika Serikat (AS) itu sudah banyak mendapatkan pesanan. Dalam cataan mereka, sudah ada 40 gerai yang tersebar di sejumlah kota besar di Indonesia. Helmy percaya, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan semakin tingginya tingkat pendidikan masyarakat, sistem laundry swalayan akan populer dan membudaya. 

Cat.: tulisan ini, dengan penyuntingan editor, pernah terbit di Harian Republika, Juni 2014

POSTED BY
POSTED IN , ,
DISCUSSION 15 Comments

15 Responses to : Mencuci Pakaian dari Zaman ke Zaman

  1. WildanDDV says:

    terima kasih informasinya, sangat bermanfaat :) konveksi jogja

  2. Jaamess says:

    Hey guys, know us factory konveksi kaos can make shirts, polo shirts, and shirts dph pdl jogja
    cheap and cheapest prices in Jogja. The processing time is also only 7 days. Click immediately the link above ...


  3. Hey guys, know us factory tempat bikin kaos di jogja can make shirts, polo shirts, and shirts dph pdl jogja
    cheap and cheapest prices in Jogja. The processing time is also only 7 days. Click immediately the link above ...

  4. anisa says:

    very good article. I am happy to be able to come to this website.
    Do you need a uniform? contact us jasa sablon jogja for your uniform production!

  5. Hello friends, introduce us cetak kaos ready to serve in making your shirt. Immediately visit the link.

  6. wida says:

    Hello friends, introduce us tempat sablon kaos terdekat ready to serve in making your shirt. Immediately visit the link.
    Hey guys, know us factory that can make shirts, polo shirts, and shirts dph pdl jogja
    cheap and cheapest prices in Jogja. The processing time is also only 7 days. Click immediately the link above ...

  7. wida says:

    Hey guys, know us factory that can make shirts, polo shirts, and shirts pdh pdl jogja. Click immediately the link
    kaos raglan jogja ...

  8. wida says:

    Find a place for cheap shirts, trustworthiness garment is the best solution for you.
    We specialize in making shirts, polo shirts and cheap shirts in Jogja.
    Check this bendera partai murah

    Our place has advantages including:
    1. Low prices
    2. Product Warranty
    3. The Factory Owns
    4. Experienced many years

    Contact us immediately to get the best offer.

  9. kopio says:

    very good article. I am happy to be able to come to this website.
    Do you need a uniform? contact us jasa konveksi polo murah for your uniform production!

  10. kopio says:

    Jika anda sempat lakukan penelusuran web di Google, Yahoo!, Bing, atau mesin perayap yang lain, anda akan lihat daftar web yang berkaitan dengan penelusuran anda.
    Mesin perayap mengurutkan hasil penelusuran itu bukan dengan acak, tapi berdasar pada tingkat kaitan serta kualitas web.
    Terdapat beberapa unsur yang dipakai oleh mesin perayap untuk memastikan ke-2 unsur itu. Berikut yang melatarbelakangi SEO.
    SEO atau Search Engine Optimization ialah usaha-usaha optimasi web untuk mesin perayap supaya memperoleh rangking yang lebih baik pada hasil penelusuran.
    Mesin perayap memakai algoritma tersendiri untuk mengurutkan situs-situs berdasar pada ranking.
    Dengan mempraktikkan Check this biaya buat website,
    bermakna kita sesuaikan web kita supaya berteman dengan algoritma itu.

  11. kopio says:

    Hey guys, know us factory that can make shirts, polo shirts, and shirts pdh pdl jogja. Click immediately the link
    buat kaos polo bordir ...


  12. Hey guys, kenalin kami pabrik polo jogja, bisa membuat kaos, polo shirt, dan kemeja dph pdl jogja
    harga murah dan termurah di jogja. Waktu pengerjaan juga hanya 7 hari saja. Klik segera link diatas...

Leave a Reply